29 October 2012

Catatan akhir bulan Oktober

Posted by Tiya Andini
Akhirnya..bulan oktober hampir selesai juga..saatnya menulis catatan akhir untuk melihat apa yang gw lakukan selama 1 bulan ini.

Jadi, kegiatan gw bulan ini: liburan bersama sahabat-sahabat gw, melanjutkan skripsi, dan akhirnya sampai pada menangisi keadaan (?)

Yah, yang terakhir memang agak menyedihkan. Alasannya sudah terlihat jelas: Skripsi. Dengan berat hati, gw harus menunda lagi sidang gw karena beberapa hal yang sepertinya ga mau gw sampaikan di sini. Yang jelas, gw harus membuat orang tua gw kecewa lagi dengan keputusan ini. Tapi apa daya, gw sudah membuat keputusan dan harus gw jalani dengan sepenuh hati. Sahabat gw yang di finland mendukung keputusan gw dan menyuruh gw untuk melihat sis positifnya. Sejuta terima kasih karena walaupun kami terpisah jauh, rasanya doi sangat dekat dan mendukung gw di sini. I love you, Panda! :P

Keputusan ini sudah gw ambil dan rasanya gw sekarang dalam proses penyiapan diri mencapai keikhlasan hati menjalaninya. Gw percaya, apapun yang terjadi semua itu yang terbaik buat gw. 2 bulan ke depan akan gw pakai untuk menyelesaikan skripsi dan merenungkan masa depan setelah gw lulus. 

Di saat-saat seperti ini membuat gw teringat cerita Leeteuk sebelum dia debut jadi personil Super Junior. Doi harus ngejalanin masa pelatihan selama 5 tahun. Di tahun ke-2 masa trainingnya dia hampir debut jadi personil boyband bernama Smile, tapi gagal karena agensi tidak kunjung meluncurkan mereka dan akhirnya mereka bubar jalan. Kalo aja, leeteuk jadi gabung di boyband Smile, MUNGKIN nama dia ga akan setenar sekarang. Beruntung dia menunggu dengan sabar sampai debut di tahun 2005 sebagai personil dan leader Super Junior. 

Dengan itu, gw semakin merasa kuat menjalani keputusan ini. Gw percaya akan datang saat yang tepat. :) 

-walau kadang gw pikir cerita leeteuk itu hanya semacam pembelaan dan pembenaran diri gw untuk menutupi kekecewaan gw-

0 comments:

Post a Comment

 

Live ♥ Love ♥ Life Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos