Saat berperan di serial masing-masing, mereka adalah pihak "ketiga", yang cintanya tertolak. Selama gw nonton beberapa drama korea, tokoh seperti ini pasti selalu ada. Mungkin para penonton menganggap sebelah mata tokoh-tokoh ini, atau bahkan malah kesel karna dianggap pengganggu hubungan cinta si laki-laki dan perempuan pemeran utama.
Malam ini, gw melihat lagi cuplikan drama endless love sambil dengerin lagunya yang mendayu-dayu. Lalu terfikir di otak gw, kenapa harus selalu seperti ini yang terjadi. Mereka-mereka yang justru menaruh perhatian lebih sama si perempuan malahan mendapat nasib seperti itu? Ditinggal. Banyak yang bilang sih, si perempuan dan laki-laki pemeran utama punya cinta sejati yang kuat. Huh,gw benci sama ending2 drama korea yang seperti ini. Orang yang punya perhatian dan usaha lebih kenapa justru ditinggal? Masa si pemeran utama perempuan ga merasa luluh lama kelamaan karena diperhatiin seperti itu? Knapa justru malah si pemeran utama laki-laki yang usahanya tidak sebesar pihak ketiga ini yang bisa bersama dan mendapatkan cintanya si perempuan? Apa iya besarnya usaha si pihak "ketiga" ga akan pernah bisa bikin si perempuan jatuh hati sama dia? Apa iya takdir itu ga bisa diubah dengan usaha?
Karena semua film itu adalah cerita fiksi Bom. Apalagi film-film itu memang lebih ditujukan untuk kaum wanita. Kita sebagai seorang wanita, sejak kecil udah dicekokin sama cerita-cerita fairytail seperti Disney Princess.
ReplyDeleteLama-kelamaan kita juga berpikir bahwa kisah percintaan yang ideal adalah yang happy ending antara tokoh utama laki-laki dan tokoh utama perempuan.
Padahal, kenyataannya ga seperti itu kan. Berapa banyak wanita di dunia ini yang patah hati (berkali-kali) sebelum akhirnya menemukan laki-laki yang bisa bener-bener menyayangi dia. Bahkan bisa aja laki-laki itu adalah orang yang dulunya dia tolak cintanya. :)
That's why sometimes g lebih suka nonton film yang sad ending~ :P